Hari kedua di Kuala Lumpur, aku bangun dan langsung berkemas. Hari ini aku harus check out dari hostel. Dengan membawa backpack berisi beberapa lembar pakaian aku mulai berjalan mencari pernak pernik titipan teman- teman di tanah air. Tujuan pertamaku adalah Sungai Wang (Ind: Sungai Uang) yang ada di kawasan bukit bintang. Disini terdapat banyak kaos, coklat ataupun makanan khas Malaysia. Kamu bisa berbelanja di Supermarket untuk makanan. Karena harga yang ditawarkan di supermarket lebih pasti daripada yang ada di kios-kios oleh-oleh. Di Sungai Wang aku membeli MILO, ya MILO. Apa kamu sudah tau kalo MILO di Malaysia mempunyai rasa coklat yg lebih kuat daripada yang ada di Indonesia? Semua makanan yang aku beli di Sungai Wang aku masukkan ke dalam backpackku.
Selanjutnya aku menuju halte Go KL di Bukit Bintang dan menuju ke Petaling Street dengan Purple Line Bus. Sesampainya di halte Go KL aku berlari mengejar bis yang sudah datang. Dan ketika bus mulai berjalan, aku merasa ada yang aneh dengan jalanan menuju Petaling. Ternyata aku naik Blue Line bukan Purple Line (salah jalur ). Go KL Blue Line membawaku ke Medan Mara. Dan sesampainya disana, aku hanya duduk dan menunggu bus kembali ke Bukit Bintang untuk menuju ke Petaling Street.
Setelah berputar-putar Kuala Lumpur karena salah bus, aku akhirnya sampai di Petaling. Dan disinilah surga pecinta oleh-oleh yang sebenarnya. Banyak kios yang menjajakan kaos, gantungan kunci, magnet kulkas dan tas serta oleh oleh lainnya. Semua bernuansa Malaysia. Aku langsung menuju ke salah satu kios dan melakukan tawar menawar harga ( Tawar menawar hanya bisa dilakukan pada kios kios kecil di jalanan, untuk di toko biasanya sudah menentukan harga pas). Aku berputar putar seluruh Petaling Street dan mencoba minuman yang sekarang menjadi favoritku tiap berkunjung ke Malaysia, Air Mata Kucing. Eit… ini bukan air mata dari kucing yang dipaksa menangis, tapi ini adalah es yang berisi buah kelengkeng. Hehehe.
Setelah puas mengelilingi Petaling, aku berjalan kaki menuju ke Masjid Jamek untuk beribadah sore (Sholat Ashar dan Magrib sekaligus istirahat setelah memanggul backpack seharian). Aku sampai di Masjid Jamek pada pukul 16:30 waktu setempat dan ternyata Masjid Jamek sudah tutup bagi umum. Tapi bagi umat muslim yang ingin beribadah masih diperbolehkan masuk. Lalu aku masuk ke Masjid, Sholat dan menunggu magrib. Ketika sedang beristirahat tiba tiba ada sepasang muslim yang ingin sholat dan menitipkan anaknya padaku. Sungguh luar biasa rasa percaya orang ini pada sesama muslim. Selepas Magrib aku menuju ke Pasar Seni untuk mencari makan malam.
Seusai makan malam, aku menuju ke stasiun Monorail Pasar Seni dan menuju ke KL Sentral untuk meneruskan perjalanan ke bandara dengan KL Express. Aku sampai di Bandara KLIA 2 pada pukul 22.30 malam, sedangkan penerbanganku masih jam 07.00 esok paginya. Dengan semangat backpacker sejati, aku mengelilingi KLIA 2 untuk mencari tempat istirahat gratis. Dan jeng jeng…..telah ditemukan surga backpacker ini:
Hehehe… Aku tidur disini sambil menunggu penerbanganku. Paginya pada pukul 07.00 aku terbang menuju Jakarta untuk menghadapi rutinitas kerja hari senin yang berbahagia.
Semua Budget selama Weekend di Kuala Lumpur akan aku rinci pada posting berikutnya. Gracias.
hai fibri
senang bertemu di gathering CS
akirnya menemukan web-mu
tapi ga berhasil mencari namamu di web CS
Hay mbak Lenni.. namaku ternyata fibria rhischa. Hehehe..
Wow….Senang baca cerita jalan2 nya. Aku pasti beli MILO nya saat kesana.Terima kasih infonya….
Terima Kasih Kezia 🙂
Alhamdulilah nemu blog ini.. berasa nemu sesuatu yg hilang haha.. selamat kenal mba, mudah2an saat saya backpacker nanti ketemu yahh
Hello kaka Wina, terima kasih sudah mampir 🙂 See you around the world 🙂