Nepal Day 5 – Club and Hotel?

Aku menulis cerita ini jauh setelah keberangkatanku ke Nepal. Aku sempat berhenti menulis, karena kesedihanku mendengar berita tentang gempa disana, rumah kedua. Nepal merupakan langkah besarku melihat dunia, tujuan traveling yang kurang familiar bagi sebagian orang. Tapi hari itu, tepat 3 bulan sebelum keberangkatanku, aku meyakinkan diri bahwa aku harus kesana.

Hari kelima di atap dunia.

Pagi ini aku terbangun pukul 5 pagi, aku harus bersiap untuk menuju ke Mustang Bus Park. Aku harus sampai di Kathmandu hari ini juga. Packing barang dan pamitan kepada David. Aku harap dia masih mengingatku saat aku kembali kesana di lain waktu. Setelah mendapat tiket bus dari Suraj, akupun berjalan sekitar 1 km menuju Mustang Bus Park. Sembari menunggu keberangkatan bus, aku bertemu dengan seorang bapak-bapak yang menawarkan bermacam pernik-pernik. Bahasa inggrisnya jauh lebih fasih dari warga lokal yang pernah kutemui dan dia bisa 3 bahasa asing lainnya. Dia hanya seorang penjual pernik-pernik yang harus menghidupi ke empat anaknya, tapi dia terus belajar dari para turis yang dia temui. Dia berjalan menyusuri Pokhara setiap harinya, menjajakan jualannya. Dan kebahagiannya adalah mengkoleksi uang dari semua negara. “Dan ini, uang dari Indonesia”, kataku sembari tersenyum .Sedikit berbagi kebahagiaan dengan cara sederhana.

Bapak ini sudah mengoleksi mata uang dari 111 negara
Bapak ini sudah mengoleksi mata uang dari 111 negara

 

Siapa yang butuh kipas di udara sedingin ini?
Siapa yang butuh kipas di udara sedingin ini?

Akupun naik ke bus turis yang melaju menuju Kathmandu, 8 jam perjalanan darat. Lagi. Setelah 4 jam perjalanan, bis berhenti di sebuah rest area. Awalnya aku memutuskan untuk berdiam di dalam bus saja, tapi tiba-tiba alam memanggilku. Aku bergegas turun dari bis, tapi pintu terkunci dan aku berusaha keras mendorong pintu itu agar terbuka. Sekuat tenaga tak mampu aku membukanya. Aku memanggil supir dari jendela bis yang terbuka, mengisyaratkan bahwa aku perlu turun dari bis ini sekarang juga. Si supir lalu masuk ke dalam bis dan menekan tombol untuk membuka pintu. Aku terdiam, terkejut sekaligus malu, INI PINTU HIDROLIK, FIBRI! Pantas sedari tadi ada dua turis dari China yang memandangi tingkahku dengan geli. Mungkin mereka melihatku seperti sebuah mahluk dari dimensi lain. Hahaha.

Sunrise somewhere in Nepal
Sunrise somewhere in Nepal
Cofeeeeeeee
Cofeeeeeeee
Lets eat
Lets eat
Ini armada bus yang aku pakai menjelajah Nepal
Ini armada bus yang aku pakai menjelajah Nepal
Fresh Vegetables
Fresh Vegetables

Tiga puluh menit waktu istirahat berlalu, bis kembali melanjutkan perjalanan. Tiba waktu makan siang, aku kembali turun dari bus, membeli voucher seharga NRS 400 dan mengambil makanan sebanyak mungkin di warung ini. Hahahaha. Aku sampai di Kathmandu sekitar pukul 4 sore, and well bis ini tidak menurunkanku di Thamel. Where should I go then? Dan google maps adalah satu-satunya andalan. Berjalan berjalan dan berjalan melewati beberapa gang, akhirnya aku sampai juga di Thamel. Aku kebingungan mencari hostel, dan aku tidak akan menginap di Holy Lodge lagi! Akhirnya aku menemukan referensi “ Lahana Hotel”. Hotel ini dekat dengan Mustang Chowk, not really bad I guess.

Sesampainya di Lahana Hotel aku terperangah, hotel ini semacam ruko. Air tidak menyala. Listrik sedang mati. Dan televisi yang…. Oh my God!!!

Karena sudah terlanjur membayar NRS 700 untuk semalam, aku memutuskan untuk bertahan disini. Malamnya aku hanya berjalan di sekitar Thamel untuk mencari oleh-oleh. Pukul 9 malam aku kembali ke hotel, beres- beres dan bersiap tidur. Aku baru memejamkan mata 5 menit saat aku mendengar suara keriuhan club malam dari atas kamarku. Ya, ada club di atas kamarku. What a wonderful choice Fibri! Alhasil aku menghabiskan malamku dengan terjaga dan tidak melakukan apa-apa dan tidak tidur juga!

Kathmandu Landscape
Kathmandu Landscape
Colorful Trucks are everywhere....
Colorful Trucks are everywhere….
Awesome Temple
Awesome Temple
Nepalese Riders
Nepalese Riders
Ini berapa mpok?
Ini berapa mpok?
Di Nepal sangat minim lampu lalu lintas, penggantinya? INI! Satu atau dua orang polisi akan berdiri disini mengatur lalin.
Di Nepal sangat minim lampu lalu lintas, penggantinya? INI! Satu atau dua orang polisi akan berdiri disini mengatur lalin.
Turun dari bis bingung mau kemana
Turun dari bis bingung mau kemana
Thousands Handicraft
Thousands Handicraft
Find me
Find me
Colorful Kathmandu
Colorful Kathmandu
Ini lho yang namanya ricksaw alias becak
Ini lho yang namanya ricksaw alias becak

DSC00763

Can you read this sign? Al Madina Halal Food
Can you read this sign? Al Madina Halal Food
Colokan TV di Lahana + Live music satu lantai diatas kamar anda
Colokan TV di Lahana + Live music satu lantai diatas kamar anda

Leave a Reply

Prove that you are a potato! *