Batu Cave, pusat agama Hindu di sekitar Kuala Lumpur. Batu cave terletak 13 km dari Kota Kuala Lumpur. Dari hostel di daerah Petaling, aku menuju ke Stasiun Monorel Pasar Seni dan membeli tiket ke KL Sentral (seperti di postingan sebelumnya, KL Sentral adalah pusat transportasi kereta api di Kuala Lumpur. Jadi, mau kemanapun datang saja kesini dulu). Sesampainya di KL Sentral, aku menanyakan KRL ke Batu Cave di booth informasi yang tersedia di KL Sentral. Harga tiket KRL ke Batu Cave cukup murah RM 7.40 (sekitar Rp.30 ribu). Perjalanan dengan KRL ini ditempuh kurang dari 1 jam. Sesampainya di Stasiun Batu Cave, keluar dari stasiun aku langsung disambut nuansa hindu dengan khas budaya India yang kental. Di Batu Cave terdapat banyak gerai yang menjual jajanan khas india, restoran khas India dengan Canai sebagai menu andalannya, hiasan hiasan khas India. WOW! Ini keren! Disamping penjual pernak pernik India terdapat Patung Hanuman yang gagah .
Setelah melewati beberapa kedai makanan kecil, aku disambut oleh Patung Emas Raksasa yang diisebut Tugu Dewa Murugan (sumber: Wikipedia) setinggi 42,7 meter (140 kaki) yang diresmikan pada Januari 2006 . Aku bertanya Tanya bagaimana cara membuat patung ini ya? Hehe (Jawaban ada di Wikipedia). Di depan patung Emas ini ada banyak burung dara yang terbang bebas dan sering kali diberi makan oleh pengunjung. Serasa berada di Roma dengan nuansa India dan sebenarnya lagi di Malaysia. Ribet ya? Hahaha.
Setelah selesai bermain main dengan burung dara, aku bertanya-tanya ada apa di dalam gua. Lalu aku pun memutuskan naik ke dalam gua dengan doa semoga tidak pingsan di tengah jalan ( ada 272 anak tangga ). Di tangga ini, ada banyak monyet monyet liar yang sering meminta makan pada pengunjung, dan kadang malah mengambil makanan secara paksa. Tapi menurutku mereka lucu-lucu saja sebelum mereka merebut botol minumanku. Hehe. Setelah mendaki 272 anak tangga dan berebut botol minuman dengan monyet-monyet lucu ini, aku akhirnya sampai di dalam gua. Isi dan tata kelola di dalam gua ini sangat menakjubkan. Ada kuil untuk pemujaan dan banyak patung patung bernuansa Hindu didalamnya.
Setelah selesai berfoto dan mengobrol dengan beberapa turis yang baru pertama kali ke Malaysia, aku memutuskan untuk kembali ke Kuala Lumpur. Dalam perjalanan turun menapai anak tangga, akhirnya perjuanganku mempertahankan minumanku kalah dengan serangan dari monyet-monyet lucu itu. Ini dia si pintar yang mengambil minumanku:
Setelah turun, aku mencoba membeli makanan khas India yang dulu sering aku liat di film film Bollywood, aku tak tau namanya apa. Rasanya manis, sedikit berminyak dan mungkin terbuat dari kacang-kacangan.
Aku naik KRL untuk kembali ke Kuala Lumpur. Sesampainya di Kuala Lumpur aku menuju ke Kedai Makanan Favoritku, SB Corner. Kedai Makanan murah, bersih dengan menu makanan India, Melayu, sampai Thailand. Harga makanan disini termasuk murah, berkisar antara RM 2-10 (sekitar Rp. 7ribu-40ribu). Petualanganku hari pertama di Kuala Lumpur sudah berakhir. Saatnya kembali ke hostel untuk istirahat dan berbincang dengan traveller lainnya.
Ini dia kedai makanan favorit dengan pelayan yang ramah tapi sering bikin bingung karena pake bahasa Melayu kadang Inggris tapi pake logat India.